Kata ..
Untaian kalimat bersahaja
Ia adalah air yang mampu menyejukkan hati, memberi kesegaran dalam kehidupan
Bagaikan angin pemberi semangat tat kala diri berada dalam asa
Karena ia adalah mutiara yang sangat berharga..
Namun, ia pun dapat berubah menjadi duri
Tat kala itu, ia mampu menggoreskan luka pada segumpal daging dalam jiwa
Maka jagalah keindahannya, jangan biarkan cahayanya pudar karena tak terjaga
Biarkan ia menghiasi lisan agar selalu memberikan kesan indah pada setiap jiwa yang mendengarnya ..
Sahabat, keindahan lisan mencerminkan akhlak seorang yang mengucapkannya. Kata… terdengar begitu sederhana, namun di balik kesederhanaannya itu, ia mampu menjadikan diri kita berada dalam puncak keistimewaan atau terjatuh dalam jurang yang begitu dalam.
Mengapa ??
Karena di dalamnya terkandung makna yang terkadang kau sendiri tak tau apa makna dari setiap ucapanmu dan dalam makna itulah terdapat pengaruh yang mampu melahirkan energy positif maupun negative bagi setiap jiwa yang mendengarnya.
Andai kau tau, bahwa di dalam tubuhmu yang diciptakan dengan segala keindahan dan kelebihan dari – Nya sebagian besar adalah benda cair baik berupa darah, lemak, maupun air. Benar tidak ? dan sifat benda cair itu menyesuaikan tempat di mana ia berada dan mudah sekali dipengaruhi dengan apa yang dimasukkan ke dalamnya. Kau tidak percaya ?? mmm.. coba sahabat masukkan air ke tempat yang berbeda beda. Ia akan tampak seperti tempat di mana ia berada bukan? Dan coba sahabat masukkan kertas ke tempat yang berbeda beda, ia tetap saja akan berbentuk seperti kertas meski kau berusaha membaginya dalam sobekan – sobekan kecil. Dan sahabat pun akan lebih mudah memasukkan bola ke dalam air daripada ke dalam kertas. Bola itu akan mengapung atau bahkan tenggelam saat kau masukkan ke dalam air, tapi saat dimasukkan ke dalam kertas, ia akan menggelinding jika kau tak membungkusnya dengan benar.
Begitu pula dengan diri kita, setiap untaian kata yang kita ucapkan akan sangat mempengaruhi kehidupan kita. Kata – kata yang baik, akan menghasilkan energy positif bagi diri kita dan siapa pun yang mendengarnya. Begitu pula sebaliknya, kurangi pengucapan kata yang tak baik karena selain dapat menghadirkan energy negative, ia pun dapat menjadi bumerang bagimu.
Ketahuilah, sesungguhnya ketika kita mengatakan “aku sudah sabar sejak dulu.” Naah.. pada saat itu, sesungguhnya sahabat sedang berada dalam kondisi tidak sabar. Dan ketika sahabat sedang memiliki banyak tugas kemudian mengatakan “duuh… tugasnya banyak banget. Bikin palaku pusing tujuh keliling. Yang satu belum selesai, eh nambah lagi!” saat itu, sahabat sedang memberikan energy negative pada dirimu. Belum saja mencoba mengerjakan, sudah bilang seperti itu, alhasil waktumu yang sangat berharga habis hanya untuk mengeluhkan tugas – tugasmu, dan ketika saatnya tiba kau benar – benar pusing karena tugasmu tak kunjung selesai karena banyak waktu yang seharusnya dapat kau gunakan untuk menyelesaikan tugas justru kau gunakan untuk mengeluh. Maka mulai saat ini, ubah kata – katamu menjadi sesuatu yang bernilai positif. Ketika mendapat tugas katakanlah, “Alhamdulillah, semoga aku dapat menyelesaikannya dan mendapat hasil yang maksimal.” Maka secara tidak langsung, sahabat sudah memberikan motivasi pada dirimu sendiri untuk dapat menyelesaikannya dengan maksimal.
Keindahan kata tak hanya kita yang mengucapkannya yang dapat merasakan, namun siapa pun yang mendengarnya ikut merasakan. Karang bisa saja retak jika kau tak menjaganya. Coba saja sahabat berbicara dengan kata – kata yang kurang sopan pada seseorang, bukan tidak mungkin ia akan marah atau tersinggung dengan ucapanmu terlebih ketika berbicara pada guru, dosen atau orang tuamu. Tapi ketika kau berbicara dengan penuh santun dan kau resapi maknanya dengan hatimu, bukan orang yang mendengarnya saja yang akan senang dengan ucapanmu, namun dirimu sendiri pun akan senang denga apa yang kau ucapkan. Ketika lisanmu telah menggoreskan luka pada hati seseorang, maka akan sulit untuk mengobatinya. Dan IA pun tidak akan mengampunimu kecuali jika orang yang kau sakiti telah memberimu maaf. Naaah… kalau sudah seperti ini, lebih baik menjaga daripada mengobati bukan ??
Allah tidak menyukai Ucapan buruk, (yang diucapkan) dengan terus terang kecuali oleh orang yang dianiaya. Allah adalah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.
{Qs. An Nisaa (4) : 148}
Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun.
{Qs. Al Baqarah (2) : 263}